Cara melakukan CTR Analysis & menemukan Low Hanging Fruit

Dalam video kali ini, saya ingin share kepada teman-teman berbagai fitur menarik yang ada pada halaman CTR Analysis dari Content Gap Validator.

Ketika video ini dibuat, saya masih melakukan improvement pada halaman CTR Analysis. Sehingga teman-teman akan melihat banyak perbedaan pada interface dari halaman ini dibandingkan dengan video yang sudah teman-teman lihat sebelumnya. Khusunya pada Table Analysis yang tersedia di bagian bawah dari halaman CTR Analysis.

Mengapa Organic CTR sangat penting?

CTR atau Click Trough Rate adalah metrics yang digunakan untuk mengetahui berapa persen user yang meng-clicks website teman-teman dari total user yang melihat di SERP. Jika teman-teman dapat meningkatkan angka CTR, maka teman-teman bisa mendapatkan peningkatan trafik dan ranking terhadap landing page website teman-teman yang sudah memiliki interaksi dengan user di SERP.

Berapakah nilai CTR yang bagus untuk suatu website?

Nilai CTR yang bagus tentu sangat relatif, setidaknya teman-teman bisa mendapatkan angka Organic CTR mulai dari 25%-55% jika landing page website teman-teman sudah menempati Top 3 Position.

Meski demikian, nilai Organic CTR yang baik tidak mengacu pada benchmark berdasarkan standar industri. Akan tetapi, baik dan tidaknya nilai Organic CTR bisa dilihat dari Average CTR atau benchmark dari website teman-teman sendiri.

Content Gap Validator hanyalah salah satu alat bantu untuk mengetahui berapa benchmark dari Organic CTR website teman-teman. Sehingga teman-teman memiliki parameter yang cukup untuk mengevaluasi performa landing page dari suatu website.

Tool ini akan sangat membantu untuk memberikan insight kepada teman-teman untuk mengetahui landing page mana saja yang berada di bawah rata-rata dan perlu untuk dioptimize. Atau untuk mengetahui queries apa saja yang memiliki potential traffic yang besar bagi website teman-teman dan perlu untuk dibuat kontennya.

Jika teman-teman bisa melakukan improvement terhadap konten website atau bisa membuat konten terhadap queries yang sudah berinteraksi dengan landing page teman-teman, maka impact yang diharapkan adalah, website teman-teman secara keseluruhan akan mendapatkan peningkatan organic traffic dan peningkatan ranking dalam waktu yang lebih cepat.

Cara melakukan CTR Analysis di Content Gap Validator

Melakukan CTR Analysis di Content Gap Validator tentu sangat mudah. Adapun step by step nya adalah sebagaimana berikut:

Step yang pertama, memilih preferensi Organic CTR yang ingin teman-teman analisis.

Dalam hal ini, teman-teman bisa memilih by Top Pages atau Top Keywords.

Step yang kedua, melihat CTR Analysis Insight yang terdapat di halaman Chart Analysis.

Pada step yang kedua ini, teman-teman dapat mengetahui berapa banyak landing page yang sudah memiliki Organic CTR diatas rata, dibawah rata-rata dan berapa banyak landing page yang memiliki opportunity untuk menepati position yang lebih baik di SERP.

Step yang ketiga, melihat informasi di Table Analysis.

Pada Table Analysis, teman-teman dapat mengetahui keywords apa saja yang masuk di salah satu landing page dari website teman-teman yang sudah ranking di SERP dan melihat apa saja intents yang paling dominan di landing page tersebut.

Sebagai informasi tambahan, bahwa halaman CTR Analysis di Content Gap Validator, juga bisa berfungsi sebagai tool untuk melakukan Competitor Analysis.

Sehingga, teman-teman dapat mengetahui benchmark Organic CTR milik kompetitor atau menemukan opportunity dari queries yang memiliki Search Volume yang besar dari website kompetitor.

Teman-teman dapat melakukan Competitor Analysis, jika teman-teman sudah mengimport data Top Pages dan Top Keywords milik kompetitor ke Content Gap Validator.

Selanjutnya saya akan memulai kepada…

Step yang pertama, memilih preferensi Organic CTR

Teman-teman dapat melakukan CTR Analysis berdasarkan 4 opsi sebagaimana berikut:

Yang pertama Top Pages, kemudian Top Keywords, Competitor’s Top Pages dan Competitor’s Top Keywords.

Jika teman-teman ingin melakukan content optimization untuk meningkatkan Organic CTR, disarankan untuk memilih based on Top Pages.

Pada table di sisi kiri, teman-teman akan melihat benchmark Organic CTR yang mengacu pada website teman-teman.

Pada table pertama, berisi 10 landing page yang berada di Page One berdasarkan peringkat 1 hingga 10.

Table kedua, berisi 15 landing page, yang berada di posisi 1 hingga 5, sedangkan pada table ketiga, berisi 25 landing page yang berada di posisi 11 hingga 20.

Perlu untuk diinformasikan, bahwa ketiga table ini tidak menampilkan semua landing page dari website teman-teman.

Oleh karena itu, jika teman-teman ingin melihat lebih banyak lagi landing page yang menempati posisi 1, 2, 3 dan seterusnya, maka teman-teman dapat berpindah menuju ke Table Analysis di bagian bawah.

Caranya adalah dengan mengaktifkan pilihan Custom Filter, pada bagian URL.

Pada sisi kanan, pilih Filter by Position kemudian ketika angka 1 atau angka apa saja dari 1 hingga 100.

Selanjutnya, pada table horizontal teman-teman dapat memilih Top Performing Landing Page berdasarkan Custom Filter yang teman-teman aktifkan untuk melihat queries yang masuk di landing page tersebut.

Pada cell F74, teman-teman harus menentukan terlebih dahulu, bahwa queries yang ingin ditampilkan pada Table Analysis bedasarkan Top 5 Position, Top 10, Top 20, Top 30 Position atau All Position.

Selanjutnya, Table Analysis dapat memfilter semua queries yang ranking di SERP berdasarkan landing page yang teman-teman pilih di table horizontal.

Melalui Table Analysis ini, teman-teman dapat melihat informasi Organic CTR, Search Volume, traffic dan position untuk setiap queries yang muncul di kolom sebelah kiri.

Teman-teman dapat mengurutkan queries yang ada di Table Analysis ini berdasarkan Search Volume, dengan mengaktifkan pilihan pada dropdown menu di bagian atas table.

Ketika teman-teman mengaktifkan Custom Filter ini, teman-teman juga bisa mengubahnya Custom Filter by Position menjadi Custom Filter by Keyword.

Pada cell di bawahnya, teman-teman bisa menulis keyword yang sudah ranking di SERP. Berdasarkan data Top Pages yang teman-teman import ke Content Gap Validator.

Misalnya, teman-teman ingin mengetahui landing page apa saja yang sudah ranking untuk keyword “kamera canon terbaru”.

Maka, table filter di bawah akan menampilkan beberapa URL yang ranking untuk kata kunci “kamera canon terbaru”.

Selanjutnya, teman-teman dapat memilih salah satu URL di table horizontal untuk melakukan analisis secara mendetail.

Secara langsung, Table Analysis akan menampilkan semua draft keywords yang dimiliki oleh landing page yang teman-teman aktifkan pada table horizontal.

Teman-teman dapat menganalisis, queries yang belum ranking, belum dibuat kontennya atau belum sesuai dengan landing page website teman-teman.

Teman-teman dapat mengubah Sort by position atau Sort by Search Volume untuk melihat opportunity atau melihat seperti apa performa landing page website teman-teman.

Selain menggunakan Custom Filter, teman-teman juga dapat melakukan analisis berdasarkan landing page yang sudah tersedia Table Top 5 URLs, Top 10 dan Top 20 URLs pada halaman CTR Analysis ini.

Sebagaimana yang telah di-mention sebelumnya, bahwa halaman ini juga dapat digunakan untuk melakukan Competitor Analysis, dengan mengubah dropdown menu di bagian atas menjadi Competitor’s Top Pages atau Competitor’s Top keywords.

Jangan lupa untuk mengubah URL yang ada di table horizontal untuk menampilkan data yang lebih lengkap di Table Analysis berdasarkan data milik kompetitor.

Step yang kedua, melihat CTR Analysis Insight yang terdapat pada halaman Chart Analysis.

Pada step yang kedua ini, teman-teman dapat mengetahui berapa banyak landing page yang sudah memiliki Organic CTR diatas rata, dibawah rata-rata dan berapa banyak landing page yang berada di Page Two dan memiliki opportunity untuk berada di Page One jika teman-teman melakukan content optimization.

Teman-teman dapat melihat overview di halaman Chart Analysis berdasarkan dropdown menu yang telah teman-teman aktifkan di bagian atas dari halaman CTR Analysis.

Misalnya teman-teman mengaktifkan pilihan, “Advanced CTR Analysis: Based on Top pages”, maka teman-teman dapat bergulir ke halaman Chart Analysis kemudian langsung menuju ke table CTR Analysis Insight by Top Pages.

Teman-teman akan mendapatkan informasi berapa jumlah landing page yang perlu untuk dioptimize dan yang sudah memiliki CTR diatas rata-rata.

Pada grafik di sisi kanan adalah curve CTR Bechmark dari website teman-teman. Berdasarkan Top Pages atau Top Keywords.

Sedangkan grafik disisi kanan adalah visualisasi dari table CTR Analysis Insight berdasarkan dropdown menu yang sedang aktif di halaman CTR Analysis.

Adapun cara untuk mengetahui draft landing page dari website teman-teman yang berada di bawah Average CTR Benchmark adalah sebagaimana berikut:

Teman-teman dapat melihat ketiga table yang ada di halaman CTR Analysis.

Pada setiap landing page yang memiliki tanda OK, artinya landing page tersebut sudah memiliki CTR diatas rata-rata, berdasarkan Average CTR Benchmark dari website teman-teman.

Adapun setiap landing page yang tidak memiliki tanda OK, maka teman-teman bisa melakukan analisis, apakah landing page tersebut perlu untuk dioptimize kontennya atau cukup dengan melakukan improvement terhadap Meta Title dan Meta Description dari landing page tersebut.

Teman-teman dapat menggunakan file Snippet Optimization, untuk membantu teman-teman dalam membuat improvement pada Meta Title dan Meta Description untuk setiap landing page.

Copy dan paste URL website teman-teman di kolom J menggunakan Paste Special Values Only atau Ctrl + Shift + V.

Secara otomatis, semua cell yang ada di kolom B dan D akan menampilkan Meta Title dan Description dari website teman-teman sekarang.

Kemudian, pada kolom F dan H, teman-teman bisa membuat Meta Title dan Meta Description yang baru dan lebih baik dari yang sudah teman-teman miliki sebelumnya.

Namun, jika teman-teman memutuskan untuk melakukan optimize content dari landing page yang memiliki CTR dibawah rata-rata, maka teman-teman bisa melakukan beberapa hal sebagaimana yang akan dijelaskan pada step berikutnya.

Step yang ketiga, Memanfaatkan Table Analysis.

Pada Table Analysis, teman-teman dapat mengetahui keywords apa saja yang masuk di landing page teman-teman yang sudah ranking di SERP, berdarkan URL yang aktif di table horizontal.

Langkah demi langkah dalam menggunakan Table Analysis adalah sebagaimana berikut:

Pertama, Teman-teman perlu untuk memilih salah satu URL melalui dropdown menu pada table horizontal. Pada bagian URL, teman-teman dapat memilih draft landing page berdasar data dari Top 5 Position, Top 10 Position atau Top 20 Position.

Atau, teman-teman dapat juga menggunakan Custom Filter, jika teman-teman ingin melihat draft URL untuk posisi tertentu. Misalnya setiap URL yang berada di posisi 7 dan sudah ranking di Page One SERP.

Kedua, Teman-teman dapat mengurutkan queries berdasarkan Search Volume, sehingga teman-teman dapat mengetahui queries apa saja yang memiliki potential traffic yang paling besar berdasarkan landing page yang aktif di table horizontal.

Ketiga, Teman-teman dapat menggunakan shortcut Google Search untuk setiap queries yang muncul di Table Analysis dengan mengklik SERP yang terdapat pada kolom sebelah kiri.

Keempat, Teman-teman dapatmenggunakan Custom Filter dan mengaktifkan pilihanFilter by Keyword untuk menemukan landing page berdasarkan keyword yang teman-teman define di dalam cell Custom Filter.

Kelima, Beberapa queries yang terdapat pada Table Analysis dapat teman-teman gunakan sebagai Seed Keywords untuk membuat Topic Cluster jika memiliki Search Volume yang tinggi dan teman-teman belum memiliki ownership di topik tersebut.

Misalnya, ketika teman-teman melakukan Competitor Analysis dan menemukan Search Queries yang memiliki Search Volume yang besar, maka teman-teman dapat mempertimbangkan untuk menggunakan Search Queries tersebut sebagai Seed Keywords untuk membuat Topic Cluster.

Teman-teman dapat menggunakan rumus BROS sebagaimana berikut:

B – Busines Value: Prioritaskan Search Queries yang memiliki opportunity untuk mendatangkan revenue bagi bisnis.

R – Relevancy: Prioritaskan Search Queries yang relevan dengan niche dari website teman-teman.

O – Opportunity: Prioritaskan Search Queries yang sesuai dengan Ideal Customer Profile atau Buyer Persona.

S – Search Volume: Prioritaskan Search Queries yang memiliki potential trafik paling banyak berdasarkan potential audience.

Tips bermanfaat ketika teman-teman ingin melakukan content optimization

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat teman-teman lakukan ketika merencanakan Content Optimization terhadap landing page yang memiliki CTR dibawah rata-rata:

  1. Pilih salah satu URL yang terdapat pada table horizontal.
  2. Lihatlah apa saja queries yang paling dominan dan yang memiliki Search Volume paling tinggi berdasarkan data yang muncul di Table Analysis.
  3. Lakukanlah research secara mendetail untuk mengetahui informasi seperti apa yang diharapkan oleh user berdasarkan Search Intent yang ranking untuk landing page tersebut.
  4. Lakukanlah audit terhadap landing page wesbsite teman-teman untuk mengetahui apakah informasi yang diberikan sudah relevan dengan Search Intent atau masih perlu untuk dioptimize dengan merubah sebagian atau menambahkan additional section, sehingga format konten dan informasi yang diberikan sesuai dengan konteks yang diinginkan oleh user.
  5. Kemudian yang kelima, sebagai pilihan yang terakhir, jika teman-teman menemukan Search Intent yang memiliki role yang spesifik dan tidak bisa digabung ke dalam konten landing page teman-teman sekarang, maka bisa dipertimbahkan untuk membuat new content untuk membahas topik yang lebih spesifik berdasarkan Search Intent tersebut.

Patut untuk diinformasikan, bahwa semua data yang ditampilkan pada halaman CTR Analysis ini sangat tergantung pada data yang teman-teman import dari Ahrefs, Semrush, UberSuggest atau tools yang lainnya.

Ketika teman-teman sudah mengimport data Top pages dan Top Keywords website teman-teman ke Content Gap Validator, maka halaman CTR Analysis ini dapat membantu teman-teman untuk melakukan evaluasi terhadap performa website atau untuk melakukan Competitor Analysis dengan lebih mudah.

Demikianlah penjelasan tentang semua fitur yang terdapat pada halaman CTR Analysis dari file Content Gap Validator. Jika teman-teman suka dengan fitur yang terdapat pada halaman ini silahkan like video ini atau jika teman-teman memiliki pertanyaan, silahkan tulis di kolom komentar.

Sampai jumpa lagi di video berikutnya…

Pada Table Analysis, teman-teman bisa melihat grup queries yang paling dominan yang bisa mejadi acuan teman-teman untuk melakukan optimize content.

sehingga teman-teman dapat mengetahui opportunity yang bisa teman

untuk bisa ranking di keywords yang lain.

Misalnya, dengan membuat new content untuk keyword “segitiga eksposur”

Teman-teman bisa langsung menuju ke Google Search untuk keyword tersebut dengan mengklik SERP di sisi kiri.

CTR atau Click Trough Rate adalah metric yang digunakan untuk mengukur berapa rasio user yang mengklik website dari total tayang atau jumlah total orang yang melihat snippet website di hasil pencarian.

Semakin besar nilai CTR yang dimiliki oleh suatu website maka semakin baik interaksi yang terjadi di Google Search.

Nilai CTR menjadi lebih meaningful jika diikuti oleh jumlah Impression dan Traffic yang besar.

Adapun rumus untuk menghitung CTR adalah (Number of clicks ÷ Impressions) × 100

Di dalam Content Gap Validator terdapat fitur yang disebut dengan CTR Analysis. Fitur ini akan memberikan insight kepada teman-taman terhadap sejumlah URL yang perlu untuk dioptimasi dan memiliki opportunity untuk mendapatkan peringkat yang lebih baik di Search Engine.

Terdapat 2 pilihan CTR Analysis yang bisa teman-teman gunakan di Content Gap Validator based on 2 type of data, Top Pages atau Top Keywords.

Beberapa hal yang perlu untuk dipersiapkan sebelum melakukan CTR Analysis

Agar table yang ada di halaman CTR Analysis dapat menampilkan data yang terstruktur, teman-teman harus melakukan 2 pengaturan terhadap halaman Top Pages dan Top Keywords, sebagaimana berikut ini:

  1. Urutkan Impression dari Z-A
  2. Urutkan Position dari A-Z

Setup tambahan untuk data Top Pages yang diambil dari Google Search Console.

Tambahkan formula berikut ini ke cel G2 =ROUND(F2:F) kemudian tekan enter. Ketika muncul info dari Google Sheet klik tanda centang agar formula terisi ke semua baris di kolom G.

Kemudian, blok semua cell yang ada di kolom G dan tekan Ctrl + C untuk mengkopi semua angka, dan selanjutnya sekali lagi tekan Ctrl + C + V untuk mengubah formula yang ada di dalam cell menjadi angka.

Terakhir, pindahkan anga yang ada di kolom G ke kolom F atau Position.

Table CTR Benchmark

Pada table CTR Benchmark, teman-teman bisa melihat berapa CTR rata-rata yang dimiliki berdasarkan performa website di Top 10 Position dan seberapa besar kontribusinya dalam mendatangkan trafik.

Pada grafik CTR Benchmark terdapat keterangan Average CTR dan Avarage Position yang dihitung berdasarkan nilai secara keseluruhan website.

Table CTR Analysis Insight

Pada table CTR Analysis Insight teman-teman akan mendapatkan informasi ada berapa URL yang perlu untuk dioptimasi dan memiliki opportunity untuk mendapatkan peringkat yang lebih baik di Page One.

Teman-teman juga akan mendapatkan informasi berapa URL yang memiliki performa diatas rata-rata, serta ada berapa URL yang berada di Page Two SERP dan memiliki opportunity untuk masuk ke Page One.

CTR Analysis menggunakan Content Gap Validator

Beberapa hal yang perlu diprioritaskan ketika melakukan CTR Analysis adalah:

  1. URL yang memiliki high search volume
  2. URL yang memiliki CTR di bawah rata-rata dan sudah berada di Page One
  3. URL yang memiliki keyword yang relavan dengan topik yang sedang ditargetkan dan dapat memberikan value bagi bisnis
  4. URL yang memiliki page experience yang bagus dan dapat menjawab Search Intent sesuai dengan audience needs.

Pada halaman CTR Analysis terdapat 3 table data dimana table 1 dan 2 adalah sejumlah URL yang sudah berada di Page One. Sedangkan table 3 adalah sejumlah URL yang berada di Page Two atau yang berada di posisi 11 sampai 20.

Jika total halaman website teman-teman memiliki jumlah yang banyak, maka URL yang ditampilkan disini hanya sebagiannya saja, yang diurutkan berdasarkan high search volume.

Setiap baris yang memiliki tanda “OK” adalah URL yang memiliki CTR diatas rata-rata, sedangkan yang tidak memiliki tanda “OK” merupakan URL yang perlu untuk di-optimize.

Tips ketika melakukan CTR Analysis

Patut untuk disebutkan, bahwa tidak semua URL yang ada di table CTR Analysis harus di-optimize secara bersamaan.

Teman-teman dapat memilih beberapa URL berdasarkan prioritas sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya.

Disarankan untuk mencatat semua URL tersebut dan diimport ke dalam file Spread Sheet Snippet Optimization yang telah saya sediakan di kolom deskripsi.

Akses file Spread Sheat dengan mengunjungi link yang telah saya sediakan, pilih File dan Make a Copy.

Import semua URL ke dalam kolom J, maka secara otomatis Title dan Description artikel teman-teman akan muncul di kolom B dan D.

Jika terdapat error, teman-teman bisa input manual Title dan Description menggunakan Chrome Extension SEO Minion.

Tips ketika melakukan optimasi konten

Setelah mendapatkan data dari table CTR Analysis, teman-teman bisa memutuskan untuk melakukan optimasi konten dengan 2 cara:

  1. Merubah Title dan Description menjadi lebih baik
  2. Menambahkan section atau paragraf baru ke dalam konten sehingga dapat menjawab Search Intent secara efektif.

Untuk cara yang pertama, teman-teman bisa langsung merubah Title dan Description di file Snippet Optimization di kolom F dan H.

Untuk membuat Title artikel yang baik, berikut ini beberapa tips yang dapat teman-teman coba:

  1. Mention queries yang ditargetkan dan yang dibahas di dalam konten
  2. Mention solusi spesifik yang teman-teman tawarkan untuk audience yang spesifik dengan bahasa yang singkat dan jelas
  3. Sebutkan outcome yang akan diperoleh audience jika mereka membaca konten tersebut
  4. Rekomendasi jumlah karakter maksimal yang dapat digunakan untuk Title adalah 60 karakter

Adapun tips untuk Description yang baik yang bisa teman-teman coba adalah:

  1. Jelaskan secara ringkas solusi spesifik yang dibahas di dalam konten dan apa value yang akan diperoleh audience ketika membaca konten tersebut.
  2. Tambahkan call to action yang dapat men-trigger pembaca untuk mengklik dan menggunjungi halaman website.

Cara yang kedua, menambahkan section atau paragraf baru ke dalam konten untuk menjawab Search Intents secara efektif.

Sebelum menerapkan cara yang kedua ada beberapa hal yang harus dilakukan agar optimasi konten menjadi lebih optimal.

  1. Buka halaman Top Keywords di Content Gap Validator
  2. Di bagian URL, tambahkan Filter > Filter by Condition, kemudian pilih Text Contains dan paste URL
  3. Catat queries yang relavan dengan topik yang ditargetkan dan yang belum dibahas di dalam konten
  4. Prioritaskan queries yang dapat memberikan value bagi bisnis
  5. Lakukanlah SERP Analysis untuk mengetahui jenis konten yang perform dengan baik di Page One Google Search.
  6. Enrich konten dengan menambahkan section, paragraf atau data yang relevan untuk membuat konten menjadi lebih baik dan credible

Diantara goal yang ingin dicapai dalam optimasi konten adalah:

  1. Menjangkau lebih banyak audience dengan adanya peningkatan trafik website
  2. Meningkatkan performa konten di SERP dengan menjawab Search Intent secara efektif
  3. Memberikan best user experience sehingga dapat meningkatkan awareness terhadap produk atau service yang ditawarkan oleh bisnis
  4. Membantu audience untuk berpindah dari satu journey ke journey yang lainnya

Demikianlah beberapa manfaat dari fitur CTR Analysis yang ada di Content Gap Validator dan sampai jumpa lagi di video berikutnya.

Alif Nuryasin

SEO Specialist & Digital Marketing Enthusiast. Man behind SEO Tool Content Gap Validator. I help businesses to build their audience through organic channel.
Recent Post
SEO Competitive Analysis: Topic Ownership Measurement

SEO Competitive Analysis: Topic Ownership Measurement

Dalam video kali ini, saya ingin share kepada teman-teman bagaimana caranya untuk melakukan Competitive Analysis: Topic Ownership Measurement menggunakan Content Gap Validator. Materi yang saya sampaikan dalam video kali ini adalah ringkasan dari slide yang pernah...

Cara import data ke Content Gap Validator

Cara import data ke Content Gap Validator

Dalam video kali ini, saya ingin share kepada teman-teman, bagaimana proses import data website dan Topic Ideas ke Content Gap Validator untuk membuat Topic Cluster dan SEO Analysis. Pada kesempatan ini, saya juga ingin menunjukkan fitur menarik yang ada di halaman...

Related Post
SEO Competitive Analysis: Topic Ownership Measurement

SEO Competitive Analysis: Topic Ownership Measurement

Dalam video kali ini, saya ingin share kepada teman-teman bagaimana caranya untuk melakukan Competitive Analysis: Topic Ownership Measurement menggunakan Content Gap Validator. Materi yang saya sampaikan dalam video kali ini adalah ringkasan dari slide yang pernah...

Cara import data ke Content Gap Validator

Cara import data ke Content Gap Validator

Dalam video kali ini, saya ingin share kepada teman-teman, bagaimana proses import data website dan Topic Ideas ke Content Gap Validator untuk membuat Topic Cluster dan SEO Analysis. Pada kesempatan ini, saya juga ingin menunjukkan fitur menarik yang ada di halaman...

Show all comments: 0 comments.

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pin It on Pinterest